Wisata Budaya Upacara Rambu Solo' Tana Toraja | Rambu Solo' Merupakan Upacara Untuk Orang Meninggal yang dilakukan oleh Seluruh Masyarakat Kabupaten Tana Toraja & Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia
Wisata Budaya Upacara Rambu Solo' Tana Toraja - Tana Toraja maupun Toraja Utara merupakan dua dari kabupaten yang memiliki keunikan budaya yang dirayakan secara turun temurun baik untuk kegiatan suka maupun untuk kegiatan duka. Namun kali ini admin akan membahas tentang upacara adat yang dilakukan untuk menghormati orang meninggal, dimana upacara rambu solo' ini dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Tana Toraja & Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.
Upacara rambu solo’ merupakan upacara adat kematian dan tata cara penguburan masyarakatdi tanah toraja (Sulawesi Selatan). Upacara tersebut tergolong unik dan telah menjadi salah satu daya tarik wisata tersendiri bagi provinsi Sulawesi Selatan. Upacara ini sering diadakan ketika masa panen tiba, yaitu sekitar bulan Agustus – November.
Upacara Adat Kematian Rambu Solo' | Sumber Gambar : indonesiakaya[dot]com |
Upacara rambu solo’ diadakan oleh masyarakat tanah toraja karena mereka yakin bahwa seseorang dianggap benar-benar meninggal jika penguburan telah dilaksanakan. Selama upacara tersebut belum dilaksanakan, orang tersebut masih dianggap sakit dan ditempatkan disebelah selatan tongkonan (rumah adat di tanah toraja). Bahkan masih mendapat sajian makanan, minuman, mengenakan pakaian, tetap dalam posisi berdiri, dan tetap dikunjungi oleh keluarganya. Beberapa hari kemudian, jenazah tersebut diliit dengan selendang panjang dan wajahnya di hadapkan ke arah barat.
Masyarakat tanh toraja memiliki kepercayaan bahwa orang yang meninggal dunia akan memasuki puya (alam kekal bagi arwah orang yang meninggal). Oleh karena itu, harus melewati tata cara yang disesuaikan dengan keduduka norang tersebut semasa hidup. Seperti halnya ngaben , upacara adat kematian di tanah toraja juga memerlukan biaya yang banyak. Sehingga keluarga yang akan menyelenggarakn upacara ini harus menabung, bahkan hingga bertahun-tahun lamanya.
Keluarga Mengangkat Peti Jenazah di Rambu Solo'| Sumber Gambar : indonesiakaya[dot]com |
Pelaksanaan upacara penguburan di tanah toraja dibagi menjadi dua bagian utama. Biasanya jarak antara kedua bagian ini berkisar satu minggu. Upacara tersebut di pimpin ole orang yang paling paham mengenai adat istiadat, khususnya tata cara penguburan yang disebut dengan toma balu. Jenazah di hadapkan ke utara dan kini ia telah dianggap telah benar-benar meninggal. Upacara pengubburan juga diikuti dengan penyembelihan hewan kurban berupa kerbau dan babi. Jumlah kerbau dan babi yang akan di kurbankan bergantung pada tingkat kedudukan si mati di masyarakat. Keluarga si mati diharuskan berpuasa.
Upacara kedua disebut dengan mabolong. Ritual ini juga diadakan penyembelihan hewan kurban. Pada tahap upacara ini, jenasah d masukan ke dalam peti kayu bulat. Kayu yang digunakan adalah kayu cendana yang wangi, bagian atasnya diletakkan atap kecil seperti tomponan. Peti kayu tersebut diangkat bersama-sama dan di bawah ke tempat pemakaman yang sesungguhnya. Keluarga si mati harus menyiapkan tau-tau (patung yang sengaja di buat menyerupai seseorang yang mati tersebut) dan lakkian (menara persemayangan jenazah).
Upacara penguburan tersebut berlangsung dengan meriah,karena diiringi dengan nyanyian dan tari-tarian khas tana toraja yang bermacam-macam ragamnya. Selain itu,juga diadakan adu kerbau. Acara ini dapat berlangsung sehari penuh. Acara puncak tersebut ditandai dengan pembantaian (penyembelihan) hewan kurban berupa kerbau dan babi. Hewan-hewan tersebut harus mati dengan sekali ditebas dengan pedang pendek yang tajam. Oleh karenaitu, orang yang melakukan pembantaian ini harus memilki keahlian khusus.
Hewan Kurban Untuk Upacara Rambu Solo' | Sumber Gambar : goodnewsfromindonesia[dot]id |
Selanjutnya, jenazah diturunkan dari menara lakkian dan diangkat ke tempat penguburan. Tempat yang dimaksud adalah lubang yang dipahatkan pada dinding batu di lereng gunung yang terjal. Oleh karena itu, diperlukan tenaga dan keterampilan dalam mengangkat dan memasukan jenazah ke kuburan itu. Hanya dengan menggunakan tangga bambu yang sederhana, mereka harus memasukkanya ke kuburan. Posisi jenazah ketika diangkat adalah tetap berdiri.setelah itu jenazah diletakkan dalam posisi berdiri dan wajah menghadap pemandangan lembah yang indah. Setelah jenazah berhsil dimasukkan ke dalam kuburan, tau-tau diletakkan diatas tebing yang telah tersedia. Tempat itu berbentuk seperti balkon.
Lakkian Tempat Peristirahatan Terakhir Jenazah | Sumber Gambar : gocelebes[dot]com |
Demikian Ulasan Aneka Wisata Nusantara mengenai Wisata Budaya Upacara Adat Rambu Solo' Tana Toraja & Toraja Utara semoga mellaui tulisan ini kita lebih mengetahui tentang ragam kebudayaan indonesia khusus nya yang ada di sulawesi selatan. Jangan lupa berkunjung dan jalan-jalan kesini karena anda akan menemukan pengalaman yang tak terlupakan di sini.
COMMENTS